FX Hadi Rudyatmo: Bubarkan Saja PSSI & KPSI
Kemelut dan perselisihan di tubuh organisasi sepak bola nasional tidak akan berakhir bila kepengurusan PSSI dan KPSI tidak dibubarkan. Ini menjadi satu-satunya solusi untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia. Dan, hanya FIFA yang diharapkan membubarkan PSSI dan KPSI.
FIFA memiliki otoritas tertinggi karena merupakan badan sepak bola dunia. FIFA punya kewenangan karena PSSI dan KPSI memang tidak profesional. Hal itu ditegaskan oleh FX Hadi Rudyatmo, mantan anggota Komite Normalisasi (KN). Kasus meninggalnya striker Persis Solo PT LI, Diego Mendieta mestinya menjadi pelajaran berharga, baik PSSI dan KPSI. Adanya dualisme kepengurusan dan dualisme kompetisi justru sangat merugikan pemain.
"Tidak ada cara yang tepat kecuali PSSI dan KPSI dibubarkan saja. Saya berharap FIFA melakukan hal itu. Setelah dibubarkan, dibentuk pengurus baru yang terbebas dari kepentingan kedua kelompok," kata Rudy, sapaannya.
Menurut Rudy yang juga menjabat sebagai Walikota Solo ini, perseteruan PSSI dan KPSI tidak pernah mencapai titik temu karena adanya berbagai kepentingan di dunia sepak bola. Mereka yang selama ini menyebut dirinya sebagai pembina sepak bola justru menjadi pelaku utama menghancurkannya. Karena dibiarkan berlarut-larut, maka sepak bola Indonesia bakal makin suram.
"Saya tidak membela siapa pun. Saya tidak mendukung PSSI atau KPSI. Saya hanya berharap semua menanggalkan kepentingan sendiri dan untuk Merah Putih," ujar Rudy.
FIFA sendiri sudah mempersiapkan sanksi bagi Indonesia. Bahkan FIFA sudah memberi batas waktu sampai 10 Desember. Ini berarti tinggal hitungan hari FIFA mem-banned Indonesia.
"Tidak masalah bila disanksi. Ini menjadi pelajaran bagi semua. Disanksi yang kemudian digunakan untuk membenahi kondisi internal sampai akhirnya sanksi itu dicabut," katanya lagi.